Boomerang

Minggu, 06 Februari 2011

Dengan diperkuat Roy Jeconiah (vokal), John Paul Ivan (gitar), Hubert Henry (bas), Petrus Augusti (dram), grup rock asal Surabaya yang bernama Lost Angels ini mencoba uji nyali mengikuti Festival Rock se-Indonesia VI (1993). Lumayan, mereka masuk 10 besar finalis, diurutan ke-6. Sebagai hadiah, lagunya berjudul No More ikutan nangkring di album kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-Indonesia VII.
Sejak itu, Lost Angels mulai masuk jajaran grup rock yang namanya mulai diperhitungkan di Surabaya dan sekitarnya. Bahkan Roy dkk sempat mendapat kehormatan sebagai band pembuka Gong 2000, ketika grup musik yang dikomandoi Ian Antono menggelar tur di Sulawesi Selatan. Di luar itu, satu hal yang tetap menjadi obsesi Lost Angels, yakni masuk dapur rekaman. “Itu obsesi kita,” kenang Roy, yang mengaku beberapa harus menemui Log Zhelebour menawarkan master album rekaman.
Setelah melalui proses yang cukup panjang, pada tahun 1994, mereka tanda-tangani kontrak dengan Log Zhelebour untuk rekaman album, sekaligus diputuskan Lost Angels berganti nama jadi Boomerang. Nama Bomerang itu sendiri diambil dari salah satu lagu yang ada di album perdana mereka. Sayangnya, hampir dalam waktu bersamaan, Petrus Augusti mundur, yang kemudian posisinya digantikan Farid Martin. Apa yang diraih Boomerang saat ini tidak lepas dari keberadaan Log Zhelebour sebagai produsernya. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kehadiran Log di sini punya andil tidak kecil dalam mengangkat nama besar Boomerang sebagai salah satu grup rock papan atas. Selain bertindak sebagai produser, Log juga menangani urusun showbiz-nya.
Di tengah persiapan untuk promosi rilis album X’Travaganza (2000), Log sempat bikin 7 video klip yang digarap sebelum album tersebut edar. Tapi sayang, tak lama setelah album X’Travaganza dirilis, dan di saat sedang gencar-gencarnya mereka melakukan promosi, Boomerang mengambil keputusan dengan menyatakan mundur dari manajemen Log Zhelebour. Bukan cuma itu, bersamaan dengan dirilisnya album Terapi Visi (2003), mereka memutuskan untuk keluar dari dari Logiss Records, dan ganti bernaung di Sony Music – Indonesia.
Dibawah manajemen Log, grup musik yang sempat jadi band pembuka Megadeth saat manggung di Medan ini telah merilis 7 album, masing-masing; Boomerang (1994), Kontaminasi Otak (1995), Disharmoni (1996), Segitiga (1998), Best Ballads of Boomerang & Hard ‘N Heavy (1999), dan X’Travaganza (2000).(lex)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar