
Setelah  sukses dengan album Selft-titled yang dirilis 30 Oktober 2007, Avenged  Sevenfold (A7x) tidak lantas membuat grup metalcore itu bersantai, saat  ini band asal California, Amerika Serikat, sedang terlibat dalam proyek  album kompilasi yang diprakarsai oleh Warner Bros. Album yang rencananya  diberi judul A Revolution in Sound itu berisi 11 tembang klasik yang  dinyanyikan ulang oleh musisi-musisi dunia dari berbagai aliran musik.
Avenged Sevenfold Band Pic and wallpaper
A7x  sendiri kebagian membawakan lagu legendaris milik Black Sabbath,  berjudul Paranoid, awalnya ketika memulai proyek itu, Avenged Sevenfold  ingin menyanyikan lagu band rock era 80-an, Mr Bungle, yang berjudul  Strubb (A Dub). Namun, Warner Bros menyodorkan lebih dahulu daftar  lagu-lagu yang bisa dinyanyikan.
M.Shadows dkk mengaku sempat  kesusahan memilih lagu yang tepat. Terutama memilih beberapa lagu yang  ada di daftar Warner Bros. Pemilihan itu cukup sulit. Sebab, ada tenggat  waktu yang harus dipenuhi. Namun, akhirnya pilihan jatuh pada track  Paranoid. A7x mengaku bangga bisa menyanyikan lagu Black Sabbath. mereka  bisa merasakan spirit yang luar biasa saat menyanyikan Paranoid
Kali kedua konser Avenged Sevenfold di Indonesia masih
padat  dipenuhi para fans yang rata-rata masih belia alias ABG. Mereka rela  antri sedari jam 16.00 WIB sore, padahal konser yang dipromotori Java  Musikindo bekerja sama dengan LA Light Music ini baru akan berlangsung  pukul 20.00 WIB di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (22/10).
Jibriel,  band Indonesia yang digawangi Ozzy (vokal), Nara (gitar), Zaindra  (gitar), Namora (bass) dan Fahri Albar (drum), yang merupakan anak  musisi senior Ahmad Albar menjadi band pembuka dengan membawakan sekitar  6 lagu di album mereka, seperti: Di Akhir Waktu, Dendam, Bayang, Takkan  Kulupakan, Selalu Untuk Selamanya, dan Raih. Sekaligus pemanas suasana  untuk masuk pada konser puncak, penonton yang sudah tidak sabar terus  berteriak "Sevenfold...Sevenfold" memanggil band yang mereka tunggu  sedari sore hari dengan menggenggam tiket masuk seharga Rp325.000.
Sekitar  pukul 21.00 WIB barulah Avenged Sevenfold, band asal Amerika yang  terdiri dari M. Shadows (vokal), Synyster Gates (lead guitar), Zacky  Vengeance (gitar), Johnny Christ (bass), dan The Reverend (drum) memecah  kerinduan para fansnya di tanah air dengan mengumandangkan lagu-lagu  dari dua album yang telah mereka rilis.
Dibuka dengan Critical  Acclaim, dan disusul Afterlife, Beast and the Harlot, Scream, dan Seize  the Day. Setelah Unholly Confession mereka menurunkan tempo, untuk  kemudian menggebrak kembali lewat tembang macam Bat Country, Gunslinger,  Almost Easy, dan A Little Piece of Heaven menjadi tembang penutup yang  manis di Rabu malam kemarin.
(HOT NEWS)
Mungkin  rasanya berlebihan jika Avenged Sevenfold adalah salah satu band paling  digemari sedunia saat ini ( Most Favorite Rock Band ) tak terkecuali di  Indonesia, tapi itu nyata. Jika Anda kurang tahu beritanya, ya maklum  saja jarang sekali ada acara mengenai musik barat di TV manapun di  Indonesia, betul ga........?
Untuk itu info tentang band Avenged  Sevenfold yang sebelumnya pernah dibuat di Info A7X dan telah di revisi  lebih Update dan komplit dengan berbagai info disertai full download  free ( gratis ) dari album yang pertama sampai yang terbaru sampai saat  ini. Oke lah.... dari pada kebanyakan ngoceh sana sini, lebih baik  langsung saja tak kasih informasinya.
Avenged Sevenfold, dalam bahasa indonesia artinya pembalasan dendam tujuh kali lipat, kenapa begitu???
Kalau  ga tau, sama... saya juga ga tau, ihiks. Tapi yang pasti Avenged  Sevenfold keren banget, mulai dari penampilan personelnya yang garang,  gede, tatoan, kayak preman pasar, eh bukan pasar, mall aja, hidupnya kan  dikota?! Selain itu mereka punya genre yang banyak, mulai dari rock,  hardcore, metal, bahkan sampai membuat versi alternatif yang ada di  album terahir mereka Diamond in The Rough di tahun 2008, tak lupa juga  meraka membuat lagu yang terbilang kalem, seperti Warmness on the Soul, I  won't see you toningh, Dear God, dan yang single pertama di album  terbaru Untill The End.
Nha, mengenai salah satu lagu tersebut  yaitu Dear God, ada sebagian penggemar yang menyayangkan kalau kenapa ya  Avenged Sevenfold kok membuat lagu kalem begitu, padahal mereka punya  genre yang metalcore abiz... tapi yang terjadi malah sebaliknya, lagu  tersebut malah membuat nama mereka menjadi lebih terkenal di dunia,  termasuk indonesia, benar kan? Mulai dari penikmat musik seperti musik  rock, alternatif, pop, cowo atau cewe, bahkan orang yang tidak sengaja  dengerin lagu ini, kebanyakan banyak yang suka. Ibarat peribahasa "mati  satu tumbuh seribu", kini penggemar band tersebut banyak sekali.
Tapi  memang benar lagu ini sangat enak dinikmati dan menyentuh sekali, apa  lagi kalu di puter saat pikiran lelah, senang, sedih, atau apapun itu.  Saat lagu ini lagi booming banyak sekali radio-radio di indonesia yang  muterin lagi ini, bahkan sempat menjadi top request selama  berminggu-minggu.
kalau mau donlot, urlnya = 
http://www.youtube.com/watch?v=euji2ji4XmwCaranya udah tau kan? kalo yang belum nih Tips Download Youtube Video
Banyak  pengamat musik yang berpendapat bahwa Vokalis A7X M. Shadows adalah  salah satu penyebab bergantinya aliran metalcore menjadi sedikit  pop-rock. Penilaian tersebut didasarkan setelah ia mengalami patah pada  tenggorokanya yang menyebabkan pita suaranya terganggu sehingga ia  menjalani operasi. Namum Vokalis yang bernama asli Matt Sanders menolak  dengan tegas pendapat orang-orang tadi, kemuadian ia berkata "Semua lagu  yang kami ciptakan adalah rencana sejak awal berdirinya band kami, saya  terinspirasi oleh Guns n' Roses. Jadi mengenai operasi yang sempat  hampir menghilangkan suaraku itu adalah bukan alasan yang tepat!"  tegasnya.
Itu sedikit cerita saja dari saya, dan berikut ini adalah biografi Avenged sevenfold yang sebagian sumber dimuat dari wikipedia.
Avenged Sevenfold (juga dikenal sebagai A7X), adalah band beraliran rock yang berasal dari Huntington Beach, California.
Biografi
Terbentuknya Avenged Sevenfold
Avenged  Sevenfold terbentuk pada tahun 1999 di Orange County, California. Band  tersebut pertama kali dibangun oleh M Shadows dan Zacky Vengeance dan  diikuti oleh The Rev. dan Matt Wendt. Kemudian diikuti oleh Synyter  gates dan Johny Christ yang bersaing dengan Justin Sane. Dan akhirnya 2  orang ( Matt Wendt dan Justin Sane ) keluar sebagai anggota disihkan  oleh Johny Crist. Album pertama mereka, Sounding the Seventh Trumpet  direkam ketika mereka masih berumur 18 tahun. Album ini dirilis dengan  label Good Life Recordings, tetapi setelah gitaris Synyster Gates masuk  Avenged Sevenfold, album ini dirilis ulang dengan label Hopeless  Records. Lagu "To End The Rapture" juga direkam ulang, kali ini  ditambahkan dengan permainan gitar Synyster Gates.
City of Evil (2005-2007)
Tahun  2005, Amerika Serikat tengah jenuh dengan musik hip-hop dan pop yang  merajalela, lalu Avenged Sevenfold merilis album mereka City of Evil  tepatnya pada tanggal 8 Juni, 2005. Hits single Bat Country merupakan  lagu metal/rock pertama yang merajai MTV TRL. Mereka mempopulerkan  kembali solo gitar dengan duet gitaris Synyster Gates dan Zacky  Vengeance yang benar-benar memanaskan area moshpit. Album tersebut  mendapat sertifikat gold dan memenangkan predikat Best New Artist in a  Video di MTV VMA 2006 untuk lagu Bat Country.
Tahun 2007, mereka  kembali masuk studio untuk merekam lagu terbaru mereka untuk studio  album ke-5 mereka. Awal Agustus 2007, mereka menjalani tur Asia Pasifik  mereka, dan sempat mampir di Indonesia dan memainkan lagu mereka pertama  kali di depan publik. Lagu yang berjudul Almost Easy tersebut mendapat  sambutan hangat dari penggemar di seluruh dunia. Ketika itu band punk  Jogjakarta Endang Soekamti didaulat menjadi band pembuka.
Tahun  2008, mereka berpartisipasi sebagai headliners di tour Taste of Chaos  bersama dengan Bullet for My Valentine, Atreyu, Blessthefall dan Idiot  Pilot. Ketika tour, mereka merekam sebuah DVD yang mengandung 6 lagu  baru mereka.
Dalam tournya, Avenged Sevenfold juga sudah manggung  untuk yang kedua kalinya di Indonesia Oktober 2008 lalu masih dengan  event organizer yang sama yakni Java Musikindo seperti 1 tahun  sebelumnya.
Dan di awal tahun 2009, mereka menggelar konser  bersama tiga grup band ternama antara lain Buckberry, Papa Roach, dan  Saving Abel.
Discography
* Sounding the Seventh Trumpet (2001)
* Waking the Fallen (2003)
* City of Evil (2005)
* Avenged Sevenfold (2007)
* Live in the LBC & Diamonds in the Rough (2008)
Anggota saat ini
* M. Shadows - vokal
* Synyster Gates - gitar melodi, piano, vokal
* Zacky Vengeance - gitar ritmik, vokal
* Johnny Christ - bass, vokal
* The Rev - drum, perkusi, vokal, piano
Mantan Anggota
* Justin Sane - Bass
* Dameon Ash - Bass* Matt Wendt - Bass
Ciri khas
Mereka  cenderung memainkan nuansa agresif pada vokal, gitar, dan drum (bass  tetap statis). Dengan sentuhan yang dinamis, mau keras atau lambat,  mereka tetap menggunakan harmonisasi yang luar biasa dan komposisi yang  teratur. Sebut saja lagu-lagu yang sedikit melow, seperti Seize The Day  dan Dear God, gitarnya tetap di drop Dm seperti halnya metal-metal  kebanyakan. Kemudian, ciri khasnya selain komposisi dan drop, Syn  memasukkan nuansa sweep picking (arpeggio) di hampir semua lagunya.  Keindahan sweep picking yang dipadukan dengan kromatik, slide, dan  teknik-teknik lainnya bisa kita dengar di lagu The Wicked End. Kemudian  selain itu, tidak lupa juga sentuhan akustik yang membawa suasana  seperti di Hawaii, bisa kita dengar di lagu Sidewinder. Tapi, satu lagi  ciri khas yang tidak pernah lepas dari mereka, menduetkan gitar Syn dan  Zacky, memakai double bass dengan tempo yang beberapa kali lipat  beat-nya dari biasanya.
Genre
Secara umum, Avenged Sevenfold  diklasifikasikan sebagai band penting dan berpengaruh dalam era New Wave  of American Heavy Metal (NWOAHM) . Merekai mempunyai banyak genre ,  termasuk sebagai genre crossover, yaitu sering meninggalkan konsep genre  sekaligus (terutama dalam album mereka yang paling baru). Sebagai  contoh, Avenged Sevenfold's debut Sounding of Seventh Trumpet yang  terdiri dari hampir seluruhnya Metalcore, namun terdiri dari beberapa  penyimpangan yang ada di genre ini, terutama dalam "Streets" yang  menggunakan gaya punk, dan "Warmness on the Soul," yang diiringi dengan  piano, dan dapat dianggap soft rock. Pada Waking The Fallen, band  ditampilkan jauh lebih halus dan fasih. Di City of Evil, band ini telah  memilih untuk meninggalkan genre Metalcore, berkembang yang lebih punk  metal / pemaduan gaya, yang tidak beda jauh dengan band seperti Bullet  for My Valentine dan Trivium. Selain itu, permainan drum di album baru  cenderung lebih alternatif-metal yang dipengaruhi gaya, mirip dengan  Slipknot. Avenged Sevenfold's self-titled album, sekali lagi, terdiri  dari beberapa penyimpangan yang kurang konsisten dan gaya genre dari  album utama hard rock dan heavy metal lagu, terutama dalam "Dear God",  yang mengadopsi musik Countri, dan "A Little Piece of Heaven ", yang  meliputi elemen Broadway Show Tunes, terutama dengan menggunakan  instrumen bass dan gesekan orkestra untuk mengambil alih sebagian besar  peran lead dan ritme gitar. Band berubah ekstrim sejak album pertama,  yang merupakan ciri sebagai band dengan hard-screams, growls, dan lirik  yang bisa diharapkan dari genre Metalcore, untuk menjadi lebih dari  sebuah perpaduan antara punk rock, hard rock, dan heavy metal. Dan album  Diamond in The Rough mempunya genre tidak berbeda jauh juga dengan  album self-title mereka.